Saturday, December 26, 2015

Tracking Megalithic Sites in the Pasemah Highlands

Tegur Wangi site
Last update: November 24th, 2017

The Pasemah Highlands with its main city Pagaralam, geographically located in Pagaralam district, South Sumatra province - Indonesia. The highlands are famous for the mysterious megalithic remains. Many ancient sites are to be found here surrounded by dramatic highland scenery that provide the jewels of prehistory. The Megalithic monuments were set in place around 3000 years ago, but archaeologists still don’t know why and who erected them. The following Megalithic sites are all within a 20 km/12 mile radius of the main town of the highlands Pagaralam: Tinggi Hari, Atung Bungsu, Tebing Tinggi, and Tegur Wangi site. 

The megaliths are by far the best known archaeological attraction of the Sumatran highlands, and fall into two different styles. The early style dates from almost 3000 years ago and features fairly simple figures squatting with hands on knees or arms folded over chests. The later style, incorporating expressive facial features, dates from about 2000 years ago and is far more elaborate.

In the middle of the plantations you can find stones statues (some take a bit of seeking out) with a variety of shapes, carvings, and sizes. Tegur Wangi site (8 km 5 ml from Pagaralam) has four squat statues that sit under a small shelter, several dolmens (a type of single-chamber megalithic tomb).

Is it necessary to hire a local tour guide to track down the megalithic sites?
Travelling to a new rural area in Sumatra including the Pasemah highlands is not always as fun as the travelogues on websites.  It can be very difficult to find the megalithic sites without a local guide as some sites are "hidden" in the middle of the plantations. It would be wise to hire a local guide if you want to save your time and to reduce language barriers. Besides that, an educated local guide can offer a depth of experience and knowledge to which no guidebook will come even close. If you need a guide and arranged tour to the Megalithic sites and other sites off the beaten track within the Pasemah Highlands, you can contact  Wild Sumatra Tour or Air Langkap Wisata in Bengkulu city, or head to the Pagaralam tourism office in the city of Pagaralam. If you decide to hire a local guide from a hotel in Pagaralam, always ask for proper identification before dealing with him/her.   

One of megalithic remains in Pagaralam
Getting there and around:
There are frequent buses and public vans to Pagaralam from Bengkulu ( 4 – 5 hrs, Rp. 120,000), Lahat (2 hrs, Rp. 25,000), Palembang (5 hrs, Rp. 70,000), Bandar Lampung (9 hrs, Rp. 275,000). There are public transports to the villages near Pagaralam from the town center. Local services cost from Rp. 3,500 to Rp. 10,000.

Hope it helps.

Photos by Adriansyah Putera

Friday, December 18, 2015

Bunga Terbesar Di Dunia - Rafflesia arnoldii

Rafflesia arnoldii, tumbuhan langka, parasit, tanpa akar dan tanpa daun
Click here for the English version of this post
Terakhir di-update 30 Maret 2018

Species yang terancam punah - Selamatkan Rafflesia !!!
Hutan hujan tropis provinsi Bengkulu merupakan suaka baik bagi bunga terbesar di dunia – Rafflesia arnoldii, maupun bunga tertinggi di dunia, yang secara lokal dikenal sebagai bunga Kibut atau bunga Bangkai (nama ilmiahnya Amorphophallus Titanum). Ada sekitar 28 spesies bunga Rafflesia, dan Rafflesia arnoldii merupakan spesies yang terbesar. Bunga Rafflesia arnoldii dapat mencapai diameter hampir satu meter (3 kaki) dan dengan berat bunga hingga 11 kg (24 pon). Kelopaknya tumbuh hingga sepanjang 50 cm (20 inci) dan tebal 2,5 cm (1 inci). Karena kelangkaannya, Rafflesia arnoldii dianggap terancam punah. 

Rafflesia arnoldii yang secara lokal dikenal dengan sebutan “bunga Rafflesia” merupakan salah satu puspa yang dilindungi oleh hukum di Indonesia. Rafflesia arnoldii tumbuhan yang sangat langka dan unik karena tidak memiliki daun, batang atau akar dan bahkan tumbuhan ini tidak memiliki klorofil. Oleh karena itu tumbuhan ini harus hidup sebagai parasit yang menggunakan jaringan tumbuhan merambat Tetrastigma sebagai inangnya untuk mendapatkan nutrisi dan air. Rafflesia arnoldii bukan tumbuhan karnivora, tumbuhan ini sedikit berbau seperti daging busuk hanya untuk menarik perhatian serangga yang kemudian menyerbuki bunga lainnya. Tunas Rafflesia arnoldii butuh berbulan-bulan untuk tumbuh berkembang dan bunganya dapat tetap mekar hingga 14 hari. Rafflesia arnoldii biasanya dapat ditemukan selama musim hujan antara bulan Juni - Desember. Tumbuhan parasit yang sensitif ini tumbuh hanya sekali setahun di hutan hujan tropis primer yang belum terganggu.

Tunas Rafflesia arnoldii perlu berbulan-bulan untuk berkembang
Informasi Sejarah
Rafflesia arnoldii ditemukan oleh Letnan Inggris bernama Sir Thomas Stamford Bingley Raffles yang telah ditunjuk untuk menjabat posisi Gubernur British Bencoolen (saat ini dikenal sebagai Bengkulu) dan ahli botani Inggris Dr. Joseph Arnold ketika mereka tiba di Lubuk Tapi - Bengkulu Selatan pada bulan Mei 1818. Nama kedua orang tersebut - Raffles dan Arnold – kemudian digunakan untuk memberikan nama botani atau ilmiah untuk tumbuhan tersebut. Rafflesia arnoldii sekarang menjadi simbol resmi provinsi Bengkulu.

Lokasi:
Rafflesia arnoldii, bunga terbesar di dunia dapat ditemukan di banyak kawasan dalam hutan Provinsi Bengkulu, biasanya di Kecamatan Taba Penanjung - Kabupaten Bengkulu Tengah (45 km atau 28 mil dari kota Bengkulu) dan di Tebat Monok Kabupaten Kepahiang, di lereng Pegunungan Bukit Barisan yang paling mudah dicapai karena dekat dengan jalan lintas di pertengahan antara kota Bengkulu dan kota Curup. Rafflesia arnoldii juga dapat ditemukan di beberapa lokasi lainnya di provinsi Bengkulu yaitu:
  • Pagar Gunung – Kabupaten Kepahiang.
  • Talang Ulu, pemandian air panas Suban, dan Taba Rena – Kabupaten Rejang Lebong.
  • dan desa Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Rafflesia arnoldii raksasa yang langka
Informasi Spesies:
Nama lengkap: Rafflesia arnoldii R.Br.
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Rafflesiaceae
Genus: Rafflesia


Jika Anda ingin menggunakan foto-foto dari blog ini, silahkan email ke kurt_reyhans@yahoo.com

Lokasi pengambilan foto di Taba Penanjung dan Tebat Monok, Provinsi Bengkulu. 
Foto oleh Peter Kimball, Jeff Clairmont, dan Adriansyah Putera.


Anda mungkin tertarik untuk membaca:


Ekstra foto Rafflesia arnoldii
Anda butuh keberuntungan untuk melihat Rafflesia yang sangat langka
Bunga terbesar di dunia - Rafflesia arnoldii
Setelah beberapa hari mekar secarah penuh, bunga unik ini mulai membusuk
Tanpa akar dan daun, bagian yang terlihat hanya bunga


Bunga rimba yang eksotis - Rafflesia arnoldii
Kontak: kurt_reyhans@yahoo.com