Showing posts with label Let's Guide. Show all posts
Showing posts with label Let's Guide. Show all posts

Thursday, April 2, 2020

Palak Siring Kemumu - Wisata Alam Yang Scenic

Wisata alam Palak Siring Kemumu, tempat yang sejuk dan bagus untuk bersantai


Mengemudi menuju pedalaman dari humiditas Bengkulu utara, Anda secara bertahap akan melewati area persawahan dan mulai menanjak melewati desa-desa pegunungan yang sejuk dan lembab di sekitar Kemumu, Arma Jaya, kabupaten Bengkulu Utara. Kemumu terkenal dengan daya tarik alamnya yang indah yaitu Palak Siring, sebuah kawasan yang indah, sejuk, dan cocok untuk bersantai dan juga bisa digunakan sebagai base untuk hiking di sekitar sungai kecil yang bersih dan perbukitan hijau di sekitarnya. Jika Anda tidak ingin melakukan hiking, Anda bisa berjalan kaki singkat untuk melihat pemandangan alam yang keren atau berenang (dekat lokasi air terjun Palak Siring) dan menikmati makan siang Anda. Anda dapat bermalam di Palak Siring, atau melakukan perjalanan pulang-pergi dengan mudah dari kota Bengkulu. Sehari di Palak Siring bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. 

Hiking di sepanjang tepi sungai dan melintasi hutan berbukit
Palak Siring Kemumu jarang dikunjungi oleh turis, namun di hari Minggu dan hari libur kawasan ini akan dipadati oleh pengunjung lokal. Sayangnya tempat yang indah ini tidak memiliki fasilitas yang memadai dan mengalami masalah dengan sampah. Tiket masuk per orang hanya Rp. 2.500 (sekitar US $ 0,15), gratis parkir kecuali akhir pekan.

Lokasi: Palak Siring terletak di Kemumu, Arma Jaya, kabupaten Bengkulu Utara, sekitar 62 km (38,5 mil) / 1,5 jam dari kota Bengkulu, atau sekitar 15 menit berkendara dari Arga Makmur. Temukan lokasi wisata Palak Siring di Google Maps.

Note: Selalu berhati-hati saat berjalan di dekat lokasi air terjun. Beberapa jalan setapak dan bebatuan bisa basah dan licin.





Foto-foto dari wisata alam Palak Siring 

Nafas segar dari alam Palak Siring
Pemandangan dari puncak air terjun Palak Siring
Kolam alami yang sejuk dekat air terjun Palak Siring
Anak sungai Palak Siring
Aliran air yang sejuk dan bersih di dekat air terjun
Photos by Adriansyah Putera and Peter Kimball

Monday, January 23, 2017

Gunung Kaba, Suaka Bagi Hiker Di Provinsi Bengkulu

Pemandangan kawah belerang gunung Kaba
Artikel ini terakhir di-update 26 Juni 2021
For the English version click here!

Gunung Kaba atau yang juga biasa disebut bukit Kaba oleh penduduk setempat, memiliki panorama yang indah dan alami dengan temperatur udara yang moderat, gunung ini menawarkan pengalaman inspiratif bagi mereka yang memiliki hobby trekking atau mendaki gunung untuk menikmati pemandangan hutan tropis plus kawah belerang yang spektakuler dan unik. Gunung Kaba merupakan gunung berapi aktif yang berada di dalam kawasan Konservasi Wisata Alam Bukit Kaba yang memiliki luas area13.490 hektar dan diusulkan untuk pengembangan pariwisata di provinsi Bengkulu. 

Pendakian ke gunung Kaba menawarkan petualangan, semangat hiking, dan tantangan fisik melewati pemandangan hijau yang mempesona. Di bagian puncak gunung, terdapat tiga kawah – bukit Kaba (1.952 m / 6.404 kaki), bukit Itam (1.893 m / 6.211 kaki) and bukit Malintang (1.713 m / 5.620 kaki), dua dari tiga kawah tersebut masih aktif. Saat Anda mendaki punggung gunung Kaba Anda dapat mencium bau belerang, ini bukti bahwa kawah-kawah tersebut masih aktif. Nikmati pemandangan spektakuler di sekeliling Anda. Uap tidak henti-hentinya keluar dari 12 retakan tanah, dan sejumlah mata air panas (tidak layak untuk diminum) dapat ditemukan di sekitar kawasan bukit Kaba. 

Pendakian menuju puncak gunung Kaba
PENJELASAN TRACK 
Pendakian ke bukit Kaba dapat ditempuh dari berbagai arah, tapi dua rute yang paling populer yaitu jalur reguler/jalur jalan aspal yang dimulai dari depan pos POKDARWIS dengan menelusuri jalan aspal hingga ke puncak, dan kemudian jalur hutan yang dimulai dari belakang pos POKDARWIS. Para pengunjung diwajibkan untuk melapor dan mengisi buku tamu di pos POKDARWIS sebelum pendakian dimulai. Biaya masuk Rp. 100.000 (sekitar US$ 6,92) untuk wisatawan asing dan Rp. 11.500 (sekitar US$ 0,80) untuk wisatawan domestik, plus asuransi jiwa Amanah Githa untuk satu kali kunjungan sebesar Rp. 1000 (US$ 0.069). Bagi para pengunjung yang ingin berkemah beberapa hari di sekitar puncak gunung, mereka akan dikenakan biaya tambahan. Ada beberapa tempat parkir sederhana di dan di sekitar pintu masuk pos POKDARWIS untuk akses dan kemudahan bagi pengunjung yang ingin menitipkan sepeda motor atau mobil mereka untuk hanya beberapa jam atau bahkan berhari-hari. Biaya parkir Rp. 5.000 (sekitar US$ 0,35) untuk sepeda motor, dan Rp. 20.000 (sekitar US$ 1,38) untuk mobil. Waktu yang baik untuk mendaki Gunung Kaba yaitu di musim kemarau antara bulan Juni – September.
  

Opsi Jalur Reguler
Durasi pendakian: 1 jam 45 menit hingga 3 jam pendakian
Jika pendakian dimulai di pintu masuk pos POKDARWIS, biasanya memerlukan waktu sekitar 2 jam untuk sampai ke puncak melalui jalur reguler jika Anda merasa energik. Ikuti saja jalur jalan aspal, jalur tersebut akan menuntun Anda hingga ke puncak. Durasi hiking tergantung pada kecepatan langkah kaki Anda, kondisi cuaca, dan seberapa sering Anda berhenti untuk beristirahat dan melihat-lihat pemandangan. Durasi yang kami berikan untuk opsi jalur regular adalah perkiraan, karena semua orang berjalan pada kecepatan yang berbeda-beda. Anda sangat disarankan untuk mengambil jalur reguler jika Anda melakukan pendakian di saat/setelah hujan. Saat musim hujan durasi pendakian bisa menjadi lebih lama.

Opsi Jalur Hutan
Anda dapat menempuh rute jalan setapak melalui hutan untuk melihat pemandangan yang lebih indah dan merasakan sensasi trip petualangan. Hiking melalui jalur hutan juga dapat lebih menghemat waktu tempuh dan tenaga Anda dibandikan hiking melalui jalur reguler, tapi jalur hutan ini sangat beresiko jika Anda tidak familiar dengan tracknya dan mencoba melakukan pendakian seorang diri, Anda bisa tersesat di hutan. Para pengunjung yang belum pernah melewati jalur hutan disarankan untuk menyewa pemandu atau ikut mendaki bersama kelompok pendaki lain yang berpengalaman. Anda dapat menyewa seorang pemandu di Pos POKDARWIS dengan tarif Rp. 75.000 (sekitar US$ 5,19). Hati-hati dengan kondisi jalan setapak dan tebing yang licin dan mudah longsor. Jangan ambil jalur hutan di saat/setelah hujan, lebih baik menghindari resiko dari pada Anda menyesal kemudian. 

Butuh tumpangan sepeda motor ke puncak?
Anda harus dalam kondisi bugar untuk mendaki gunung Kaba. Jika Anda tidak yakin bahwa Anda cukup kuat untuk mendaki, Anda bisa naik ojek dari pos POKDARWIS dengan tarif Rp. 60.000 (sekitar US$ 4,15). Untuk menghindari penipuan tarif jasa ojek dari orang-orang yang menawarkan jasa ojek, sebaiknya Anda membuat dan memastikan kesepakatan tarif jasa dengan tukang ojek terlebih dahulu sebelum Anda menaiki sepeda motornya dan bayar hanya jika Anda telah sampai di puncak gunung.

Kawah belerang gunung Kaba
Info Tambahan Gunung Kaba:
Elevasi puncak: 1.952 m (6.404 kaki)
Koordinat: 3.52 S, 102,62 E
Tipe gunung: stratovolcano (gunung berapi kerucut/komposit)
Erupsi terakhir: 26 -27 Agustus 2007

Lokasi: Dusun Sumber Urip, kabupaten Rejang Lebong, provinsi Bengkulu. Untuk menemukan lokasi gunung Kaba di Google Maps klik di sini!

Petunjuk lokasi secara umum: Gunung Kaba berada sekitar 19 km (11,8 mil) dari Curup ibukota kabupaten Rejang Lebong atau sekitar 104 km (64,7 mil) dari kota Bengkulu. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam berkendara dari Curup, 20 menit berkendara dari Simpang Pasar / Simpang Bukit Kaba, atau sekitar 3,5 jam perjalanan dari Bengkulu untuk sampai ke pintu masuk pos POKDARWIS.

Wisatawan asing sedang menikmati pemandangan kawah
Ayo Dukung Responsible Tourism!!
Jika Anda akan bermalam di puncak gunung Kaba (secara lokal dikenal juga dengan nama bukit Kaba) jangan lupa membawa kompor sehingga Anda tidak perlu menguras pasokan kayu bakar yang terbatas. Ketergantungan pada kayu bakar untuk keperluan memasak dapat menyebabkan terjadinya deforestasi/penggundulan hutan yang cepat. Jika Anda terpaksa menyalakan api, gunakanlah perapian yang sudah ada. Gunakan hanya cabang atau ranting pohon yang sudah mati. Pastikan bahwa Anda benar-benar memadamkan api setelah digunakan. Jangan meninggalkan sampah-sampah Anda dan pastikan orang lain di kelompok Anda melakukan hal yang sama. Mari kita dukung "Resposible Tourism" (Pariwisata yang Bertanggung Jawab)!!!!



Jangan gunakan foto-foto dari blog ini untuk tujuan apapun tanpa izin dari saya. Jika Anda ingin menggunakan foto-foto di blog ini silahkan email ke kurt_reyhans@yahoo.com 


Ekstra foto dari gunung Kaba


Gunung Kaba menawarkan jalur trekking yang menakjubkan 
"Gunung-gunung sedang memanggil, dan saya harus pergi." - John Muir


Gunung Kaba dikelilingi oleh lautan topografi hijau 
Menikmati pesona pemandangan gunung Kaba
Puncak gunung Kaba yang berkabut
Hiking bersama keluarga
Puncak gunung Kaba mengepulkan uap panas
Perhatikan dan puaskan sisi petualangan mu di gunung Kaba!
Pendakian Gunung Kaba - bersama kita bisa

Kontak: kurt_reyhans@yahoo.com
Foto: Adriansyah Putera, Peter Kimball, Jeff Clairmont 
Referensi tambahan: John Seach. “Kaba Volcano”. http://www.volcanolive.com/kaba.html


Monday, April 1, 2013

Mount Kaba, Hiker's Haven in Bengkulu Province


A view of the magnificent crater of Mt. Kaba
This article has been updated on June 26th 2021

Kaba volcano (locally known as Bukit Kaba or Gunung Kaba), a beautiful and natural panorama with moderate temperature, offers some of very inspiring mountain experiences for those who love trekking or mountain climbing to catch the views of tropical jungle plus unique and spectacular sulfuric craters. The volcano is located within the Bukit Kaba Nature Conservation which covers an area of 13,490 hectares, and it is proposed for Bengkulu province tourism development. 



The climb offers adventure, excitement of hiking, and physical challenge through stunning green scenery. At the summit, there are three craters - Bukit Kaba (1,952 m / 6,404 ft), Bukit Itam (1,893 m / 6,211 ft) and Bukit Melintang (1,713 m / 5,620 ft), two of which are still active.  As you walk up the ridge to Bukit Kaba you can smell sulfur odor, evidence that the craters are still active. Enjoy the spectacular view around you. Vapors incessantly come out from 12 fissures in the earth, and hot water springs (they are not suitable for drinking) are found in the surrounding area.

"The mountains are calling, and I must go." - John  Muir
TRACK DESCRIPTION
It’s possible to climb Bukit Kaba from various directions, but the two most popular routes are the regular track which starts from the simple asphalt road across from the POKDARWIS station, and the jungle track which starts from behind the POKDARWIS entrance station. Visitors must fill in a visitor book at the POKDARWIS station before the climb begins. Entrance fee is Rp. 100,000 (about US$ 6.92) for foreign tourist and Rp. 11,500 (about US$ 0.80) for domestic tourist, plus Rp. 1,000 (US$ 0.069) for Amanah Githa single trip life insurance. For those who intend to camp around the summit for multiple days, they will be charged an additional fee. There are simple parking spaces in and around the POKDARWIS entrance station makes it convenient and easy for visitors to leave their motorbikes or cars for just a few hours or even for days. Daily parking fee is Rp. 5,000 (about US$ 0.35) for motorbike, and Rp. 20,000 (about US$ 1.38) for car. The best time to climb Bukit Kaba is in the dry season between June and September. 



Regular Track Option 
Hiking time: 1 hr 45 min – 3 hr one way
If the climb begins at the POKDARWIS entrance station, it’s normally around 2 hours climb to the top via the regular track if you are feeling energetic. Just follow the asphalt road track, it makes its way up to the top. Your hiking time is relative to your hiking pace, the weather conditions, and how often you stop for rest and sightseeing. Time given for regular track section is approximate, as everyone walks at a different pace. It is greatly recommended to take the regular track if you want to hike in/after the rain. Allow longer time in rainy season conditions.

Jungle Track Option
Hiking time: 1 hr 30 min - 2 hr one way
You can take the jungle track to get  more beautiful surrounding jungle views and a more adventurous trip. Hiking through the jungle track also can save more your hiking time and energy than hiking through the regular track, but it’s very unwise to attempt the first climb via the jungle track alone, you can get lost in the thick jungle. Visitors are advised to take a guide or join a climber group. You can hire a guide at the POKDARWIS entrance station for Rp. 75,000 (about US$ 5.19). Take care on the slippery trails and the steep descent on loose stony terrain. Don't take the jungle track in/after the rain, better safe than sorry.  

Need a motorbike ride to the top?
You need a reasonable level of fitness to climb the Kaba mountain. If you are not sure that you are strong enough to hike, you can take an ojek (motorbike that takes passengers) take an ojek at the POKDARWIS entrance station for Rp. 60,000 (about US$ 4.15) one way. To avoid being ripped off by the ojeks don't get on the motorbike until the price is settled and don't pay until you've reached the top of mount Kaba. 

Sulfuric crater of Mt. Kaba
Additional Kaba Volcano Info:
Summit elevation: 1,952 m (6,404 ft)
Coordinates: 3.52 S, 102.62 E
Type: stratovolcano
Last eruption: August 26th – 27th, 2007

Location: Desa Sumber Urip, Rejang Lebong district, Bengkulu province. To find the Kaba volcano location on Google Maps click here!

General directions: Gunung Kaba is about 19 km (11.8 miles) from Curup the capital city of Rejang Lebong district or around 104 km (64.7 miles) from the city of Bengkulu. It takes around an hour drive from Curup, 20 minutes drive from Simpang Pasar/Simpang Bukit Kaba, or around 3,5 hours drive from Bengkulu to get to the POKDARWIS entrance station. 





Catching a view of the spectacular sulfuric crater

Support Responsible Tourism!!
If you are going to spend the night at the summit of Kaba mountain (locally known as Bukit Kaba) take a stove so you don’t need to deplete the limited supply of firewood. Depending on open fires for cooking can cause rapid deforestation. If you must light a fire, use an existing fireplace. Use only minimal, dead, fallen wood. Make sure that you totally extinguish a fire after use. Don't forget to carry all trash out with you and make sure others in your party do the same. Let's support "Responsible Tourism"!!!


Let’s help each other!
Let’s make this post available in various languages! Translating this post can help more readers in your language to understand this post. If you would like to translate this post into your language or if you need help to translate some of your posts into Indonesian, or if you want to use a photo(s) from my blog please send an email to kurt_reyhans@yahoo.com


Related photos from Mt. Kaba:
Fun Mt. Kaba hike with family
The hike to the summit of Mt. Kaba
Steaming peak of  Mt. Kaba
Mt. Kaba offers some awe-inspiring treks
We are very close to the peak
Enjoying the awe-inspiring views of Mount Kaba
Foggy Peak of Mount Kaba
Green topography that dominates every extensive view
Mount Kaba is surrounded by an ocean of green topography
Mt. Kaba hike - together we can
Heed your adventurous side!

Contact: kurt_reyhans@yahoo.com
Photos by: Adriansyah Putera, Peter Kimball and Jeff Clairmont
Additional reference: John Seach. “Kaba Volcano”.  http://www.volcanolive.com/kaba.html